Menghidupkan Kembali Game Tradisional Ke Dalam Komputer

on Monday, January 15, 2007

Dakon atau congklak adalah permainan - permainan anak - anak yang menyenangkan. Waktu kecil dulu biasanya saya membuat kotak - kotak di tanah dan mengumpulkan biji sawo dengan kaawan - kawan sebaya untuk permainan ini. Permainan ini tergolong sangat sederhana siapa yang bisa mengumpulkan biji sawo terbanyak dialah yang menang. Apa sih senangnya?? Ya.. rasa bangga karena kemenangan itulah. Bahkan tidak jarang kalau merasa dicurangi akhirnya terjadi perkelahian juga hahaha.. kalau ingat kadang tertawa sendiri. Berebut biji sawo saja di bela - belain kelahi.. yach namanya juga anak - anak.



Tampaknya Tasmanian Department of Education adalah salah satu lembaga luar negeri yang perhatian dengan permainan - permainan tradisional Indonesia dan membawanya kedalam sebuah permainan flash yang menyenangkan.



Game yang disediakan di alamat tersebut adalah



Congklak, Hom Pim Pah, Kubuk, Galah Asin, serta Sut.



Lumayan buat mengenang kembali game - game suwaktu kecil dahulu. Tapi ingat ya? Kalau merasa dicurangi komputer jangan sampai komputernya dibanting. 0:)



Kunjungi http://www.discover.tased.edu.au/openit/indonesian_games/indonesian_games.htm

Hah.. Edi Sud Rahmad Karotolo, Apa pula ini?

on Friday, January 12, 2007

Ada salah seorang murid saya mengajak messengeran. Saya internetan di sekolah dan murid saya di warnet. Biasanya cuman tanya pelajaran atau ngerjai saya saja. Kalau saya lagi ndak bussy banget biasanya saya layani, tapi kalau pass bussy banget ya nggak bakalan saya layani, soale saya pasti nggak OL.



Pelajaran yang saya pegang adalah komputer, memang sih lebih banyak prakteknya ketimbang teorinya, tetapi di ujian akhir diharapkan siswa mengerjakan test tulis. Nah lo…



Akhirnya nich akhirnya beberapa siswa mengeluh pada saya, “Pak Bagaimana mungkin saya ingat kalau ujiannya test tulis. Kalau praktek langsung saya pasti bisa.”
Sayapun menjawab, “Kamu tenang saja, kalau kamu bisa prakteknya tulis pasti lancar, karena sudah saya kasih gambar.
Murid sayapun menimpali, “Terus kita belajar apa ?”
Sayapun menjawab lagi, “Ya sudah kalau kamu praktek bisa, teori pasti bisa, kamu nggak usah belajar, mendingan pulang dan tidur saja, refresing lah.”



Eh belum berselang satu jam malah muncul di Yahoo Messenger saya, “Hai Pak, Ayo Messengeran” Teriaknya di Messenger.
Jawabku, “Waduh ini murid, disuruh istirahat kok malah internetan!!!”
Muridku menjawab, “Internetan kan refresing, Pak. Saya di warnet sama temen - temen, walah wong sebentar saja loh pak.”



Akhirnya kitapun ngobrol 15 menitan paling, hingga pada suatu saat saya lupa ngomong apa, tetapi murid saya bilang, “Edi Sud Rahmad Karotolo”



Wah aku jadi bingung juga, apa ya maksudnya? Mau tanya muridku maksud kalimatnya Ihh… gengsi dong hehehe. Kalau aku tanya pasti tuh murid bakal nggojloki gurunya, “Wah Pak Agus ini nggak gaul.” DUENGG....



Tapi saya baru mendengar kalimat tersebut. Akhirnya ya udah aku pendam saja pertanyaan itu. Hingga kemarin malam waktu melihat iklan di TV ternyata baru tahu kalau kalimat tersebut adalah iklannya sms IM3. Gombal. ediSUD rahmat kartoLO, itu ternyata pertanyaan makSUD LO? Ha.. ha.. ha.. melihat iklan tersebut sayapun jadi tertawa.



Memang sih, sejak mengajar saya jarang melihat acara televisi meskipun di kamar saya ada juga TV combo. Karena saya berada di sekolahsampai jam 16, baru pulang ke rumah magrib, eh baca - baca bentar sudah jam 20 wihhh ngantuk banget. Jam 8.30-pun sudah tidur, bangun-bangun sudah subuh. Atau pun kalau bangun malam juga sudah nggak sempat untuk lihat TV. Makanya nggak tau perkembangan sama sekali.



Apalagi tuh sama kalimat - kalimat yang sering dilontarkan murid saya, waktu saya tanya, pasti ngejawabnya “MENE KETEHE?”, eh ternyata ngadopsi dari TV juga. Dan biasanya kalau udah gitu saya jawab saja, “YE HERES TEHE” HE.. HE.. HE…



Yach mungkin biar agak sedikit mengerti perkembangan lihat - lihat TV sebentar nggak ada salahnya juga to? Lebih - lebih kalau lihat TV yang lama? Hah.. MAKSUD LO?