Quran In OpenOffice (QIOO)

on Sunday, September 13, 2009

Setelah menggu lama akhirnya ada juga yang berbaik hati membuat Quran in Open Office, Hampir mirip dengan Quran in Word buah karya Pak Taufiq yang pernah saya review disini, dan buatan orang Indonesia juga, dengan id issotyo; dan tediyuwono.

Setelah dapat informasi dari Sdr. Bakthariq di papapan pesan, sayapun segera meluncur ke lokasi yang ditunjukkan dan mendownload aplikasi Qioo. Setelah membaca readme-nya ternyata cukup mudah untuk mengisntall aplikasi ini.

Caranya yaitu download aplikasi tersebut dengan mengunjungi situs QIOO di http://code.google.com/p/qioo kemudian extraklah.

1. Langkah pertama Install Font ScheherazadeRegOT.
2. Dari OpenOffice Extention Manager (Tools|Extention Manager) isntall QiOO-XXXX.oxt, xxxx menandakan versi dari Qioo
3. Restart OpenOffice.
4. Centang CTL(Complex Text Layout) yaitu dari Tools | Option | Language Settings | Languages | Enabled for CTL(Complex Text Layout)

Setelah selesai anda bisa gunakan QIOO seperti Quran In Word.

Migrasi, Mantan Calon Free Magazine For Linux.

on Monday, September 7, 2009

Kemarin iseng-iseng buka file lama. Beberapa document yang pernah saya download ataupun yng saya buat saya lihat-lihat saja. Dalam Folder Backup Home Linux ada folder yang sudah lama terlupakan, yup Folder majalah. Saya buka lagi folder tersebut. Hmm masih sama dengan 2 tahun yang lalu. Waktu itu masih ngajar di Gresik, dan tekat saya sudah bulat untuk mebuat majalah tahunan dan saya beri nama Migrasi.

Migrasi sendiri terinspirasi dari kepala saya yang waktu itu sering migrain atau sakit sebelah karena berjejalnya beberapa masalah yang belum kelar, dari masalah pribadi sampai masalah negara heheheh :). Yach semigran orang yang dikejar-kejar lisensi windows yang saat itu lagi ngetrend-ngetrendnya.

Tetapi kalau saya beri nama Migrain nanti dipikir majalah kesehatan, akhirnya saya berinama Migrasi, saya rasa nama inilah yang cocok karena targetnya adalah bagi pemula yang ingin belajar sedikit demi sedikit aplikasi sehari-hari yang ada di Linux. Juga bagi pembaca yang inign migrasi dari Windows ke Linux, yang waktu itu mulai merong-rong ketengan.

Edisi perdana waktu itu rencananya mengusung tema memanfaatkan utility yang ada di windows, setidaknya ada 4 utility yang akan dikupas tuntas, dua freeware dan dua shareware. Lho shareware koj juga masuk? Hehehe tak mengapa pikirku waktu itu karena dua share ware itu sangat bagus. Kedua Freeware tersebut adalah Irfan View yaitu untuk viewer yang cepat, handal dan powerfull, mampu meresize ataupun convert image dengan cepat. Software tersebut juga terasa ringan berjalan di atas emulator Wine.

INSTALLASI TEENPup Linux Legacy 2009

Awalnya saya mencoba mengistall TEENPup Linux Legacy 2009 ke dalam Flasdisk 2 Gb saya merasa kurang puas, karena fungsinya mirip dengan CD, jadi tiap kali reboot atau kalau bahasa di Windowsnya restart akan melakukan aktivitas saving os configuration dulu. Bahayanya kalau listrik mati kemudian data masih disimpan di folder /root dijamin datanya akan hilang walaupun sudah sempat melakukan save dan memberi nama, karena belum melakukan saving operating system. Biasanya kalau melakukan proses penyimpanan saya lakukan di drive Data atau di Flashdisk supaya aman.

Akhirnya karena kurang nyaman kalau mellalui flasdisk akhrinya saya pindah dengan menginstallnya di Komputer Rumah. Komputer saya adalah Pentium III 700 dengan RAM hanya 128 Mb Hardisk 7,7 Gb. Saya menyiapkan space Hardisk 2,4 Gb dan ternyata setelah melakukan installasi TEENpup ini butuh space 1,8 Gb, ya lumayan besar, 3x lebih banyak daripada Puppy sendiri yang cuman butuh space 500 Mb aja. Disamping itu saya tambahkan partisi swap sebesar 200 Mb walaupun yang disarankan adalah 500 Mb, maklum krisis space :). Oh iya ada windowsnya juga.

TeenPup ini bisa diisntall seperti sebuah linux pada umumnya ataupun bisa juga di install mirip CD, jadi filenya tidak mengganggu file yang lain. tetapi konsekuensinya tiap reboot harus melakukan proses save file terlebih dahulu, dan anda membutuhkan flasdisk ataupun disket untuk masuk ke sistem operasi. Tetapi saya memilih menginstall TEENpup secara menyeluruh.

TEENpup Linux Legacy 2009, Linuxpun terasa di Windows Vista



Setelah tertunda beberapa waktu alhamdulilah akhirnya saya bisa mereview TEENpup Linux Legacy 2009. TEENpup Linux merupakan Distro Linux turunan Linux Puppy. Di buat berbasiskan Puppy Linux 2.14. Puppy Linux merupkan Linux yang bukan turunan dari distro manapun. Awalnya menggunakan konsep seperti Windows98 yang tidak mengenal perijinan akses, jadi user yang menggunakan bisa mengakses semua file yang ada. Puppy sangat powerfull jika digunakan untuk komputer generasi lama, karena memang didesain untuk itu. Sampai saat ini Puppy Linux sudah mencapai versi 4.

TEENPup Linux Legacy2009 sengaja memilih versi Puppy Linux 2.14 untuk membundel Distronya karena versi ini mendukung dengan baik berbagai hardware keluaran lama. Untuk ukuran PuppyLinux distro ini memang memiliki ukuran file yang cukup besar yaitu sampai 700 Mb. Padahal biasanya untuk PuppyLinux sendiri ukuran filenya tidak sampai 100 Mb. Perangkat lunak yang disertakannyapun juga banyak dan mendukung berbagai file multimedia, flash ataupun java. Sehingga bisa dipastikan sangat mudah untuk mengakses YouTube dari TEENPup ini. Berbagai file format AVI, MPG, atau bahkan FLV juga dengan mudah di jalankan.