Acungan Jempol Buat BK DPR

on Wednesday, January 12, 2005

Acungan jempol, itulah tanda yang paling tepat buat BK DPR, Badan Kehormatan DPR. DPR itu singkatan dari Dewan Perwakilan Rakyak, dewannya rakyat, wakilnya rakyat yang kita pilih saat pemilihan umum lalu. Walau saya tidak ngeh dunia perpolitikan indonesia dan boleh dikatakan buta tentang tetek bengek perpolitikan, tetapi saya acungi jempol buat BK yang dengan berani menegur para anggota DPR yang mangkir dari rapat - rapat yang digelar, bahkan memaparkannya ke publik. Ya ini tindakan yang benar jadi biar rakyat - rakyat macam saya ini tahu, oh, calon ini sering mangkir karena suatu alasan tertentu, dan memang seperti itulah tugasnya semau team - team pengawas.



Dari yang saya baca di koran, saya sendiri heran, diantara anggota partai ada yang mangkir dari rapat karena sedang melanjutkan study. Walau saya tidak memilih wakil yang bersangkutan tetapi saya pribadi heran, nggumun dan tidak faham. Bagaimana mungkin orang yang menjadi lidahnya rakyat malah cuti dan melanjutkan studynya. Apakah memang dikira rakyat yang memilihnya itu cuman main - main saja? Ini bukanlah jabatan main - main tetapi amanah yang harus dipertanggungjawabkan. Padahal rakyat masih banyak yang membutuhkan fikirannya, dengan membebankan amanah itu kepundaknya. Dan waktu pemilu saya yakin semua calon wakil rakyat berjanji siap mengemban amanah itu. Masih banyak yang mesti diurus dan di fikirkan bapak - bapak dan ibu - ibu. Anda semua dipilih bukan untuk enak - enak, ongkang - ongkang kaki. Ada juga yang tidak ijin karena ngurus partai, nah ya beginilah kalau tugas ditumpuk - tumpuk di dobel - dobel.



Bahkan masalah dobel jabatan pernah disoroti secara serius dalam editorial media indonesia yang ditayangkan langsung oleh MetroTV yang menggembar - gemborkan diri sebagai TV independent tanpa memihak. Tetapi kenyataan dilapangan, memang sangat mustahil ada media tanpa keberpihakan. Sewaktu calon yang digadang - gadang maju bahkan dengan jabatan rangkap, editorial media indonesia tidak berani mengupasnya, jangakan mengupasnya menyinggunnya saja tidak berani. Dagelan indenpendent macam apa lagi ini?



Nah untuk itulah badan - badan yang berani semacam BP ini pantas untuk dipertahankan, pantas utuk dilestarikan. Badan yang mau memplubikasikan sepak terjanga dewan kita, sehingga rakyat ini tidak membeli kucing dalam karung. Dengan mengetahui sepak terjang wakil kita tentu akan menjadi catatan bagi kita untuk memilih tidaknya di pemilu yang akan datang.



Tetapi buat yang mangkir anda masih lumayan, karena ada yang lebih berbahaya lagi dari anggota dewan kita. Titip Absen. Nah ini lebih parah dan mesti di waspadai. Lebih berbahaya daripada yang membolos. Memang semuanya hanya kembali pada hati nurani yang berangkutan?



Huwallohu Alam.

0 comments:

Post a Comment