VCD Asli Ternyata Murah Juga

on Saturday, March 10, 2012

Beberapa waktu yang lalu say adatang ke lapak penjual VCD di dekat pasar Durenan, Trenggalek. Lama saya tidak membeli VCD lagu-lagu. Awalnya aku pikir VCD Orisilnil harganya 40 ribuan karena waktu kuliah sekeping VCD orisinil harganya kisaran 20 s/d 30 ribu rupiah. Saya memililih lagu keroncong favorit Bapak saya. Ketemu juga lagu Jembatan Merah, Pahlawan Merdeka, Bengawan Solo, Dibawah Sinar Bulan Purnama dan lagu keroncong sejenis.

Saya tanyakan ke penjualnya ternyata harganya 13 ribu, karena VCD-nya orisinil, jadi ada tempelan kertas PPN (=Pajak Pendapatan Negara). Karena di PPN harganya Rp 10.000,- iseng-iseng saya tawar.
"Mas ndak bisa turun ta?" tanyaku.
"Ini sudah murah, masak ditawar lagi" jawab penjualnya. Mungkin mas-nya mikir dasar pelit, udah Orisinil murah, ditawar lagi.
"Ya namanya juga nawar, wong nawar juga ndak mbayar, hehehe..." Jawabku sekenanya.
"Ndak bisa mas." Jawab penjualnya.

Memang kalau urusan beli barang aku suka nawar, yang penting bilang saja, ndak bisa turun ta? Maka sering kali harganya diturunin. Lumayanlah, waktu beli speaker aktive kemarin bilang gitu saja bisa turun 15.000, kemudian waktu beli meja tempat TV bilang gitu saja bisa turun 45 ribu. Apa tidak lumayan. Yang penting tidak usah ngotot-ngotot kalau menawar, kalau bilang gitu udah nggak boleh ya sudah, mungkin keuntungannya sudah ngepres.

Yach aku pikir murah juga lah sudah orisinil harganya cuman Rp. 13.000,-. Isi kantong masih ngatasi.

Dua hari berikutnya waktu ngantar ibu ke Pasar Ngrance, Pakel, Tulungagung, saya mampir ke lapak penjual VCD. Ternyata disana juga sama jualan VCD Orisinil juga. Tetapi yang mencengangkan harganya turun drastis, yaitu Rp. 10.000,-, sama dengan bandrol PPN-nya. Kayak kemarin sudah murahpun saya tawar,
"Pak ndak bisa turun ta?" tanyaku. yang aneh jawabannya kok juga sama toh.
"Oalah mas sudah murah masak ditawar juga" jawab penjualnya
Dan sayapun menggunakan jawaban yang sama seperti sebelumnya. Wah kayaknya antar penjual VCD ada SOP-nya nie.

Sejak saat itu kalau beli VCD saya ke Pasar Ngrance saja, karena harganya yang lumayan murah, selisih 3 ribu, dari Pasar Durenan. Tapi sebenarnya kalau VCD Orisinil harganya kisaran Rp 10.000 pasti orang-orang lebih memilih membeli Orisinil, harganya cukup dekat dengan yang bajakan Rp 5.000,-. Tetapi kalau misal Orisinil seharga Rp 40.000 maka rata-rata orang akan memilih bajakan. Walaupun sering bilang kalau yang bajakan bisa merusak VCD aku pikir tidak masalah. Bayangin saja 10 VCD bisa seharga 400.000 kalau orisinil, sementara harga VCD China kisaran Rp 200.000,- bukankah kalau rusak beli lagi saja hehehe...

Itu hanya itung-itungan kasar saja, bukan maksud ngajari membajak. Dengan harga murah itu sudah selayaknya kita membeli VCD yang asli, dan tidak melakukan pembajakan yang merugikan semua pihak. Kok semua pihak? Iya dong karena dengan adanya pembajakan terhadap suatu karya cipta membuat orang lain jadi enggan untuk berkreasi kalau akhir-nya dibajak juga.

Sumber gambar : http://www.disctarra.com/ Gambar hanya sebagai ilustrasi dan tidak ada kaitan langusng dengan isi cerita. :D

0 comments:

Post a Comment