Kalau Guru Terlambat

on Friday, February 1, 2002

Mungkin ada benarnya kata orang - orang dahulu kalau masa - masa SMU adalah masa - masa yang tida pernah terlupa. Jika ingat dosen yang berkata “Mahasiswa yang terlambat lebih dari 15 menit tidak diperkenankan memasuki ruangan.” ingatanku pasti kembali ke massa SMU dan ketawa sendiri.



Pernah suatu ketika guruku Bahasa Inggris SMU mengatakan hal serupa. Maka tak ayal lagi anak - anak SMU yang masih bau kencur itu ketakutan luar biasa. Gimana tidak takut kalau tidak mengitu pelajaran pasti di luar ruangan, belum lagi kalau ketangkap guru bp (tidak semuanya) yang bisanya hanya marah - marah tanpa menggunakan pendekatan personal, pasti dech bisa - bisa kita malah mendapat tugas baru menyiram bunga atau kalau apes pasti disuruh membersihkan kamar mandi siswa yang baunya lumayan. Lumayan kecut.
Pendek kata begitulah, setiap jam pelajaran bahasa Inggris pasti anak - anak tidak ada yang datang terlambat, meskipun ada paling jarang kira - kira cuman satu bulan satu oranglah. Nah hari itu sepuluh menit pertama sejak bell tanda masuk dibunyikan ternyata guru Bahasa Inggris tadi tidak muncul - muncul juga. Akhirnya anak - anak merencanakan sesuatu....



Lima belas menit, gurunyapun tidak muncul juga. akhirnya ruangan kelaspun ditutup anak - anak dari dalam. Kelambu -kelambupun ditutup membuat ruangan yang semula terang menjadi gelap gulita. Nach baru beberapa saat kemudian guru Bahasa inggrispun datang. Anak - anakpun mengintip dari balik jendela dengan menyingkap sedikit kelambu. Sesaat setelah beliau mencoba membuka pintu beliau menyengirkan alismatanya. Anak - anak yang nakal diruangan itupun cuman ketawa. Di coba lagi untuk membuka, tetap tidak bisa, setelah benar - benar tidak bisa dibuka, bapak guru bahasa Inggrispun mutung (marah) lantas kembali ke ruang guru.



Anak - anakpun bersorak - sorai kegirangan. “Nah rasainlu memang e-nak disuruh menunggu di luar”, mungkin begitu pikiran anak - anak yang ada diruangan tersebut. Eh tetapi lima menit, sepuluh menit, sang guru Bahasa Inggrispun tidka kembali - kembali juga. Waduh kalau begini ganti anak - anak yang dibuat bingung. Nanti jangan - jangan marah terus lapor BP, bisa disetrap (dihukum) sampai teler nich. Nanti jangan - jangan keluar nilai 5 semua. Wah pokoknya jadi kebingungan sendiri - sendiri, serba salah.



Akhirnya, ya sudah ketua kelaspun dikorbankan. Rasain kenapa kamu jadi ketua kelas segala, makanya harus bertanggung jawab. Maka dengan agak takut - takut sang ketua kelaspun harus meminta maaf kepada Bapak guru bahasa Inggris tersebut. Eh lantas minggu selanjutnya tetap saja, guru bahasa inggris itupun tidak datang mengajar. Aduh ternyata urusannya jadi berlarut - larut. Makanya.....

0 comments:

Post a Comment