OPEN OFFICE ORG 1.1

on Sunday, June 6, 2004

Dari Spellcheck Bahasa Indonesia hingga Upgrade
SPELLCHECK



Di depan komputer sungguh pekerjaan paling menyenangkan, apalagi kalau ada hubungan sama ketik mengetik, XMMS memutar lagu favorit, headset terpasang di kepala, terasa dunia seperti milik sendiri. Untunglah saya mempunyai kecepatan mengetik yang lumayan, lumayan payah.... :). Sampai saat ini saya menggunakan sistem mengetik setengah buta, karena untuk mengetik angka - angka masih melirik keyboard. Di sana - sini banyak kesalahan kata tertulis, seperti penulisan kata “dalam” sering tertulis “dlam”, atau “dalm”, kata “menjadi” tertulis “menajadi” dan masih banyak lagi. Saya kurang tahu persis apakah sudah tersedia Spellcheck dalam Bahasa Indonesia untuk OpenOffice? untuk itulah saya mencoba mempermudah, minimal pekerjaan saya sendiri.



Pada awalnya Spellcheck bahasa Indonesia ini saya gunakan untuk Spellcheck pada M$Word. Tetapi karena type database yang berbeda, konvert data dari Spellcheck Word ke dalam database Spellcheck OpenOffice adalah salah satu jalan yang harus ditempuh. Kurang lebih satu hari ngutak - ngatik bagaimana convert tercepatnya, tetapi sayang gagal dan terus gagal. Akhirnya berubah fikiran untuk mengentri satu persatu kata. Setelah ditemukan cara tercepat, pengentrian hanya membutuhkan waktu satu jam saja, Ya… karena saya mesti mengentri 20-an ribu kata.



Berhubung setiap file hanya diijinkan berukuran 20 kb atau sekitar 2000 kata, guna mempermudah editing, file - file nya saya pecah berdasarkan abjad awalnya, dampaknya ada sekitar 30-an file. Terkadang ada suatu kata yang berabjad tertentu terdiri lebih dari 4000 kata. Lebih - lebih OpenOffice membedakan huruf besar dan kecil. kata “bermain” berbeda dengan “Bermain”, nah datanya menjadi dua kali lebih besar. Untuk kata UPPERCASE tidak saya masukkan, karena tulisan yang menggunakan UPPERCASE sangat jarang, dan dari menu option, chek untuk UPPERCASE dapat dihilangkan jika kurang nyaman bekerja dengan tampilan ber“cacing merah”.



Spellcheck tidak sepenuhnya mencek tulisan sesuai yang kita inginkan. Ambil contoh sewaktu menulis kata “berkas” keliru “bekas”, maka secara otomatis Spellcheck tidak bisa membedakan, karena kata “bekas” terdapat juga dalam database.



Saya tidak menjamin seberapa baku kata bahasa Indonesia-nya karena kalau menemukan “cacing merah”, kata tersebut saya masukkan saja. Kadang ada teman pinjem komputer yang memasukkan kata apa saja. Tapi untuk versi 1 ini dalam urusan mengecek lumayanlah dari pada mengecek manual. Versi 2 akan saya luncurkan jika ada sambutan hangat dari pemakai, yaitu dengan membuangi kata - kata yang tidak baku, serta menambahkan beberapa kata yang belum ada.



UPGRADE SAJA KE OPEN OFFICE 1.1 UNTUK HASIL TERBAIK



Untuk urusan mengetik, OpenOffice Writer 1.1 (OOWriter 1.1) sudah cukup mewakili kerja saya, yang penting mudah, murah dan handal. Boleh dibilang saya hampir “stress nganggur” gara - gara saat membuat equation suatu persamaan matematika yang mesti menggunakan simbol topi diatas huruf, eh malah topinya diatas banget sehingga jarak antara topi dengan hurufnya hampir satu spasi, nggak matching. Yach kalau persamaanya hanya satu dua tidak masalah, tetapi kalau 8, 9, 10, bukankah menambah masalah? Saat itu saya masih menggunakan OOWriter 1.0.2, Saya coba open Office di Linux dan di Window$ hasilnya tidak jauh berbeda. Sebelum saya menyalahkan softwarenya asumsi saya pasti komputernya yang tidak matching, eh… ternyata saya lihat OOWriter 1.1 di kampus equationya berjalan baik. Langsung ketemu jawabannya, pasti softwarenya.



Setelah tanya sana tanya sini akhirnya ketemu juga OO.org 1.1 for linux plus for windows ditempatnya kakakku dan langsung saya install. Untuk Instalasi under Linux yang Multi User cukup mudah, masuk shell dan login sebagai root, lantas masuk ke directori source OpenOffice. Ketikkan “./install”, tunggu sampai pengkopian file selesai. Setelah itu login sebagai user ketikkan “soffice” dari menu run, ikuti proses instalasinya dan pilih instalasi sebagai Workstation. No problem. Kalau komputernya hanya single user masuk saja ke shell lantas ke direktori source Open Office. Ketikkan “./setup” ikuti proses instalasinya yang persis dengan proses instalasi di Window$ sampai selesai.



Sementara itu dibawah OS Window$, saat instalasi berjalan ada pertanyaan apakah font opens___.ttf yang berukuran 100 kb di replace dengan opens___.ttf yang berukuran 46 kb? Tanpa merasa bersalah saya tekan tombol “OK” dengan semangat 45. Wah ternyata inilah yang membawa petaka, pasca instalasi dokumen lama saya buka, memang benar topi-nya sudah tepat berada diatas huruf, namun bentuk - bentuk equationya jelek banget. Berubah menjadi remang - remang dan tidak kelihatan. Simbol theta menjadi seperti angka nol yang remang - remang, wis pokonya mengecewakan. Untuk mengambil font tersebut terpaksa OO.org yang sebelumnya saya install lagi hanya untuk mengambil font opens___.ttf. Habis itu baru ingat, kalau ngambil font-nya OO.Org di Operating System Linux bisa juga bukan? Setelah font opens__.ttf tersebut saya replace, menghasilkan Equation yang sempurna.



Fasilitas yang lebih baik ditawarkan dalam OpenOffice 1.1. Secara sepintas yang sempat saya lihat adalah konvert ke PDF meskipun tanpa fasilitas security. Preview yang sempurna dari pada sebelumnya, tampilan mirip M$, Mail Merger, dan letak equation editor yang cukup manis. Namun kesan lambat dalam loading awal masih setia menyertai OpenOffice, padahal Quickstarter sudah diaktifkan. Walau demikian saya tetap mengucapkan terimakasih untuk developer OpenOffice.org atas software terbaiknya.



Buat yang ingin mendownload Spellcheck silahkan mampir ke rumah saya di http://agusw.cjb.net klik halaman download. Saya tunggu feedback atau tanggapan baliknya? Semoga bermanfaat.

0 comments:

Post a Comment