Bermain ke Tanjung Kodok

on Tuesday, June 28, 2005

Tanjung adalah daratan yang menjorok ke Laut, dinamakan Tanjung Kodok barangkali karena adanya sebuah batu yang mirip kodok . Kodok adalah sebutan untuk Katak dalam bahasa Jawa. Bermain ke Tanjung Kodok merupakan acara Departemen Pembinaan Masjid Manarul Ilmi. Departemen yang dikomandani sama Mas Ibnu, salah seorang sahabat terbaik saya sampai saat ini, telah menyelesaikan masa Tugasnya. Menurut schedule, start dari Manarul Ilmi dilanjutkan ke Tanjung Kodok, diteruskan ke Goa Akbar dan terakhir ke rumahnya Cak Eko salah satu staff Departemen Pembinaan pada saat itu.



Perjalanan yang sempat tertunda karena acaranya memang kurang terprogram dengan baik agak mengalami berbagai rintangan. Mobil rombongan sempat berputar berkilo – kilo meter karena adanya jembatan yang diperbaharui. Beruntung sekitar pukul 1.30 sudah sampai di Tanjung Kodok. Di kiri kanan jalan terdapat penjual buah siwalan semacam buah kelapa, karena rasanya mirip kelapa muda, namun dalam satu buah siwalan yang sebesar buah kelapa itu jika di kupas akan terdapat tiga butiran sebesar setengah kepalan tangan dan rasanya mirip dengan kelapa muda, serta penjual legen, yaitu minuman dari proses fermentasi.




Gambar.Saya yangmentongkrong diatas bebatuan.



Gersang dan tandus itulah kesan pertama yang saya rasakan tatkala menginjakkan kaki di tanjung kodok, sebuah tanjung yang berada di pantai utara pulau Jawa. Ombak tak seberapa besar, udara terasa panas namun angin semilir terus berhembus, langit di atas cerah hampir kesemuanya berwarna biru. Sejauh mata memandang hanya ada perahu – perahu hias yang di sewa pengunjung. Di sebelah saya ada sebuah bangunan tinggi semacam menara, kata beberapa kawan menara tersebut dipergunakan untuk membantu menetapkan tanggal 1 kalender hijriyah. Di dekat menara tersebut sebuah mushola mungil di penuhi banyak wisatawan lokal yang akan menunaikan sholat dhuhur.



Beberapa nelayan mendekati kami sambil merayu sambil menawarkan kapal untuk merasakan nikmatnya berlayar. Sebenarnya ada keinginan kuat untuk mengambil tawaran tersebut, tetapi karena waktu kami cukup terbatas akhirnya tawaran tersebut kami tolak dengan halus. Akhrinya sendal japit yang ku kenakan aku lepas dan byur.. “nyemplung” (=masuk) ke tepi pantai sambil mengejar – ngejar kepiting ataupun riak – riak ombak.



“Indahnya alam ciptaan Tuhan, Alangkah damainya ditepian pantai, Disitu terserlah kebesaran-Mu, Ya Allah bagi mereka yang cinta pada-Mu Indahnya langit tidak bertiang, Lautan luas terbentang, Fajar dan senja silih berganti, Semuanya tunduk dan patuh pada-Mu” (Alarme – Alami : Indahnya Alam)



Setelah satu setengah jam bermain – main, rombonganpun meneruskan perjalanannya ke Goa Akbar. Sebuah Goa di kawasan Tuban.



Note : Foto diambil di Tanjung Kodok 3 atau 4 tahun silam. Tanjung Kodok adalah daerah wisata di wilayah Lamongan.
To be continue…

4 comments:

Hon J said...

Wah, sekarang namanya bukan tanjung kodok Mas, tapi Jatim Park II.
Mungkin kalo Mas Agus kesana lagi sudah berubah total, sudah nggak bisa foto disitu lagi. 

kank_agus said...

Wah.. baru tahu sekarang nich pak:D yach namanya juga sudah 4 tahun yang lalu sih.

Kanca_kos said...

Kok yo sik eling to mas-mas,wis 4 tahun kepungkur......??????????

yulidar said...

hAi bUx

Post a Comment