Dikerjai Adik - Adik Sekolah Dasar

on Saturday, August 27, 2005

Minggu kemarin saya main - main di Laboratorium Komputer sebuah sekolah swasta di Surabaya. Jumlah komputernya tak seberapa banyak untuk sebuah sekolah yang terdiri dari TK sampai SMA. Hanya ada 17 komputer, dengan pemakaian yang sangat padat. Satu komputer biasanya dipakai oleh 2 orang dari pagi sampai sore hari bergantian terus. Sehingga tak jarang komputernya sering bermasalah, karena tahu sendirilah, bagaimana jika suatu barang itu milik bersama, rasa memilikinya sangat kurang.



Hari itu situasi laboratorium yang biasa tertutup rapat sangat panas. Dua buah AC yang menjadi penyejuk sedang diperbaiki montir AC. Untuk mengurangi panas ruangan, beberapa jendela dan pintu utama di buka lebar - lebar.
Karena semua komputer-nya terjaring dengan internet, membuat saya agak betah berlama - lama di Laboratorium. Ditambah lagi sedang waktunya istirahat sehingga tidak ada pemakaian kelas.



Kebetulan saat itu saya duduk di dekat pintu utama yang dibuka lebar. Beberapa anak Sekolah Dasar yang tengah istirahat bisa leluasa melihat aktivitas saya dari luar. Tiba - tiba dari belakang, saya dengar tiga orang anak SD tengah berdebat asyik.



“Wah itu bapaknya Amalia” Kata Anak pertama,
“Bukan itu bapaknya Amanda” Kata anak kedua.
“Iya paling, itu bapaknya Amanda” kata anak ketiga menimpali.



Saya lirik ketiganya lantas melepas sepatu dan masuk ke dalam laboratorium komputer yang memang berkarpet tersebut, secara tergesa-gesa. Yang satu gendut dan berkacamata, satunya sedang dan satunya lagi agak sedikit kurus, ya.. anggap saja semirip persahatan Nobita, Giant dan Suneo dalam film kartun Doraemon. he.. he.. he..



Sampil terengah - engah adik SD yang gendut bertanya sama saya,
“Pak, bapak namanya siapa ?”
“Nama saya, Agus dik. Kenapa?” Tanyaku.
“Pak Agus ini, bapaknya Amalia kan?” Tanya anak gendut yang berkacamata.
“Bukan.” Jawabku lembut.
“Nah bukan kan? Anak yang kurus menyela, dengan suara yang agak keras dan ngotot.
“Nah berarti bener, Bapak ini pasti bapaknya Amanda. Benerkan kan Pak?“Kata anak yang berkurukan sedang dengan mantapnya.
“Bukan.” Jawabku sambil tersenyum.
“Kalau begitu Pasti bapaknya Nia.” Kata anak yang agak kurus tak kalah semangatnya.
“Bukan juga.” Jawabku.



“Loh, terus Pak Agus ini bapaknya siapa?” tanya anak SD yang bertubuh gendut.
“Iya, bapaknya siapa?” Anak yang bertubuh sedangpun bertanya dengan penuh selidik.
“Saya belum punya anak dik. Saya kan belum menikah.” Jawabku.
“Wah belum menikah, kasihaaaan deh Pak.” Kata anak SD yang bertubuh gendut, sambil tangannya menunjuk muka saya dan diarahkan kebawah.”



Sayapun tertawa terbahak - bahak sampai mouse yang saya pegang hampir terjatuh. Buru - buru saya cubit pipi anak yang paling gendut sambil berkata, “Kamu lucu banget.”



Belum sempat saya bertanya nama dan kelas ketiga anak tadi, beberapa temannya sudah berdatangan ke dalam laboratorium komputer, karena sebentar lagi pelajaran komputer untuk SD akan dimulai. Dengan cepat saya tutup browser - browser yang ada di layar monitor, kemudian keluar dari ruangan yang telah berisi penuh adik - adik SD yang lucu - lucu itu.

3 comments:

Hon J said...

Assalamu’alaikum
Kayaknya udah mulai kerasan nih ditempat kerja yang baru. Betul juga kata adik-adik yang godain Mas agus, kasihaaan dech kalo belum nikah.
Berarti harus cepet-cepet dong Mas ?, Saya tunggu undangannya lho !

kanca kos said...

ha...ha mas Agus, mosok wis tuwek sik iso dibujuki arek cilik,isiiiiiiiiiiiiiiiiin aku...!!!

iman said...

menyambut bulan ramadhan ini Saya sekelurga minta maaf pabila ada sale sale kata...maklum namanya pustakawan juga manusia :)

Post a Comment