Ramadhan, Momentum Untuk Mendekatkan Diri Pada Sang Kholiq

on Sunday, September 25, 2005

Sebentar lagi kita sudah memasuki bulan Ramadhan, dan Alhamdulillah karena kita masih di beri kesempatan menghirup segarnya udara ramadhan. Buat saya yang tinggal di Surabaya-Indonesia, ramadhan sendiri akan lebih terasa karena semua media baik itu televisi maupun koran - koran juga ikut beramadhan. Media tersebut akan menyuguhkan acara terbaik yang diharapkan bisa menarik minat pemirsa yang rata - rata berpuasa ini. Bahkan beberapa artis ataupun pelawak akan menjadi ustadz ataupun ustadzah guna mengisi acara televisi.



Namun ramadhan kali ini akan berbeda dengan ramadhan sebelumnya. Ramadhan kali ini akan di barengi dengan kegelisahan masyarakat. Suatu fenomena yang sebelumnya belum pernah terjadi. Lagi - lagi pemerintah yang nota bene adalah pilihan rakyat dengan sepihak menaikkan harga BBM tepat menjelang ramadhan. Masih menyisakan rasa yang pahit dari kenaikan sebelumnya, sekarang sudah dinaikkan kembali. Bahkan dikabarkan kenaikannya bisa saja mencapai 50%. Alasan yang dikemukakanpun masih klasik, yaitu karena naiknya harga minyak dunia.



Ya.. ternyata inilah pemerintah yang kita pilih. Kalau ada enaknya mereka diam saja, tetapi kalau ada susahnya rakyatlah yang menjdi korban. Mengapa kalau harga minyak dunia naik, harga minyak lokal juga naik. Tetapi giliran upah buruh dunia yang lain tinggi maka kebijakan pemerintah tidak akan pernah sampai ke arah situ. Anehnya lagi anggota dewan yang dulu saya pilih juga tidak ada suaranya sama sekali. Padahal ketimbang mereka sibuk memikirkan bagaimana menaikkan BBM dan menyalurkan subsidi silang bukankah lebih baik menciptakan lapangan kerja yang bisa membuat rakyatnya ini mandiri dan tidak bergantung sepenuhnya pada pemerintah? Padahal mereka memiliki katebelece untuk mendirikan lapangan kerja yang baru ketimbang rakyat yang sudah “modal-madul” yang tidak memiliki modal ini :).



Tidak hanya di dunia ekonomi, sayapun sampai tak habis pikir, dunia olahraga yang semula lebih saya sukai karena jauh dari dunia politik yang hanya menguntungkan segelintir orang saja, ternyata juga ikut - ikutan bermasalah. Wah ternyata olahragapun juga turut syarat dengan berbagai kepentingan.



Kalau sudah begini mau bagaimana coba? Tampaknya ketimbang kita memikirkan tetek bengek dunia ini, ada baikknya ramadhan kali ini kita jadikan sebagi momentum untuk lebih mendekatkan diri pada sang khaliq. Sambil berdoa semoga segala keruwetan kehidupan ini, baik kehidupan pribadi maupun kehidupan dalam pemerintahan bisa di selesaikan bersama. Pemerintah yang kita pilih bisa mengerti kemampuan daya beli masyarakat dan masyarakat juga bisa menerimanya keputusan yang bijak.



Untuk menyambut ramadhan kali ini sekalian saya luncurkan sebuah e-book dengan judul Risalah Ramadhan, yang materinya saya dapatkan dari Pusat Konsultasi Syariah semoga bisa menjadi pedoman dalam berpuasa.



Hanya kepada Alloh kita berharap dan hanya kepada-Nyalah kita memohon Pertolongan. Huwallohualam.

0 comments:

Post a Comment