Berdoa dan Berserah Diri Hanya Pada Alloh

on Tuesday, August 15, 2006

Salah seorang familyku tertunduk lesu, berkali - kali matanya menerawang jauh ke depan tak berujung. Hatinya benar - benar sedih, susah, kecewa campur baur menjadi satu. Bagaimana tidak, tiap sore dengan tekunnya dia selalu latihan bermain basket. Tetapi ternyata saat bertanding beneran, eh.. ternyata kalah.



Aku mendekatinya dan berkata, “Apa kamu pernah berdoa untuk setiap pertandinganmu?”
Familyku menjawab, “Belum”.
Akupun menimpali, “Nah itulah kesalahanmu, berdoalah, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi.”



Sayapun jadi teringat tatkala salah seorang teman Elektro membawa video rekaman final kontes robot di Jepang beberapa tahun yang lalu. Salah satu konstentannya adalah dari Politeknik Elektronika Negeri ITS. Terlihat sekali dalam video yang ditayangkan kalau team robot Jepang sangat mendominasi permainan. Dengan hitungan matematis saja team robot Jepang sudah memenangi pertandingan, dan team robot dari Indonesia sudah angkat tangan. Namun apa yang terjadi, tiba-tiba team robot Jepang yang tinggal merayakan kemenangan terkena diskualifikasi karena suatu sebab yang saya sendiri sudah lupa. Kenapa kemenangan yang sudah nyata - nyata di depan mata tiba-tiba sirna dalam sekejab? Apalagi kalau bukan kekuatan doa. Paling tidak doa dari team robot tersebut ataupun dari Direktur Poltek Elka yang saat itu masih dipegang Pak Nuh, dan kita tahu sendiri bagaimana kiprah seorang Pak Nuh?



Namun begitu manusia harus tetap berupaya, dan tentunya berdoa tidak boleh di tinggalkan, karena kita tidak akan pernah tahu kekuatan dari doa tersebut. Wuhallohualam.

1 comments:

Nita said...

Hi........Namaku nita, asalku dari tobelo - Maluku Utara. aku pengen nambah teman. nnt hub aku di emailku ya

Post a Comment