Lirik Lagu dan Sikap Anak

on Thursday, October 23, 2008
Kuliah sore ini begitu membuat ngantuk, namun sedikit terobati ketika dosen mata kuliah Profesi Mengajar saya menampilkan slide lagu anak-anak :

"Oh ibu dan ayah selamat pagi
Ku pergi belajar sampailah nanti
Belajarlah nak penuh semangat
Rajinlah selalu tentu kau dapat
Hormati gurumu sayangi teman
Itulah tandanya kau murid budiman"

Betapa bagusnya syair lagu diatas yang sudah demikian jarang dinyanyikan oleh anak-anak Indonesia. Karena lagu anak-anak sekarang O, oo kamu ketahuan, pacaran lagi.... waduh, waduh... Kalau tidak begitu ya Bang.. sms siapa ini bang, isinya kok sayang-sayangan. Kalau sudah begini Siapa yang salah? Kata beliau tentu pendidikan di tempat kita. Itulah syair-syair lagu sekarang, syair-syair lagu gubahan manusia hasil didikan guru-guru di Indonesia.

Saya jadi teringat kata salah seorang teman ngajar saya Pak Bagus waktu masih ngajar di SMP Muhamadiyah 12 GKB. Menurutnya yang meracuni anak-anak di Indonesia sekarang ini adalah tayangan televisi dan syair-syair lagu. Seperti lagu-lagu Teman Tapi Mesra (TTM) yang dibiarkan saja tanpa ada pembatasan dari Pemerintah seakan-akan melegalkan TTM sendiri, yang sampai sekarang istilah tersebut masih dipakai di lingkungan kita. Walaupun kelompok yang sudah bubar tersebut pernah mengatakan kalau fenomena TTM sedemikian luas dimasyarakat dan bukan merupakan hal yang perlu ditutup tutupi lagi, tetapi dampaknya bukankah kita rasakan. TTM seakan-akan menjadi hal yang lumrah. Waktu lagu seperti Shefia dari Sheila on Seven demikian nge-hits istilah sefhia juga lumrah banget didengar, "Ehmm siapa tuh, Shefia kamu ya?". Namun lagu-lagu tema perselingkuhan sekarang sudah menjadi hal yang lumrah, sehingga makin menambah potret buram wajah kita. Herannya memang lagu tema-tema seperti itulah yang katanya laris manis, dan lebih herannya lagi kok mau-maunya orang membeli lagu dengan tema seperti itu..Kok tidak eman-eman ya? Kalau sudah seperti ini, darimana kalau bukan dari kita yang memulai dengan mendidik generasi kita dengan lagu-lagu yang berlirik mendidik. Masak bangsa kita akan jadi bangsa tempe dan bangsa krupuk terus-terusan?

15 comments:

yugo said...

menurut saya pak agus ini orangnya sentimentil.
apa sih sentimentil?aku juga bingung, soale istilah ini kudapat dari pak sony guru bahasa indonesia di SMUku dulu

Agus Waluyo said...

wah wah wah.. apa ya sentimentil itu? saya cari-cari di kamus kok g ada hehehe.. jangan bikin pensaran dong :)

edy susanto said...

pak agus salam kenal nih
aku juga sangat prihatin nih gimana dengan UU pornografi setuju gak

Agus Waluyo said...

# edy susanto
Iya pak, memprihatinkan. Kalau UU Pornografi saya setuju saja, soalnya kalau dibiarkan orang-orang itu jadi seenaknya sendiri. Padahal manusia itu butuh tatatan. Kita punya pemerintah supaya ada yang ngatur kita, kalau tidak pengen aturan ke laut atau ke hutan saja hehehe... Bebas Merdeka hehehe

Oktavianus said...

Iya nih, saya juga prihatin. Dulu sempat berharap, program Idola Cilik melahirkan artis-artis cilik yang tidak kehilangan identitas dunia anak-anak, tapi ternyata semuanya kosong. Lagu yang dinyanyikan...lagu dewasa, kostum...kostum dewasa...masih dibumbui dengan ekspoitasi kisah sedih kehidupan sang calon idola untuk meningkatkan jumlah sms yang masuk. Mirip dengan program sejenis seperti AFI maupun Indonesian Idol. Tak ada kepolosan di sana, tak ada senyum anak-anak, yang ada adalah menangis saat kisah derita kehidupannya dimunculkan, menangis demi SMS. Inikah potret buram dunia anak kita ?

garcia said...

kebijakan pemerintah untuk hal tersebut, saya kira kurang ada artinya malah mungkin akan menimbulkan polemik baru dan gak nyelesein masalah sebenarnya.
meskipun pemerintah mengeluarkan kebijakan (yg sering kurang bijak) tapi kalo' kontrol sosialnya lemah sama aja bohong kang.
contoh aja ketika ada anak seusia tk nyanyi bang sms...., ibunya yang lagi ada disamping bukannya negur malah ikutan nyanyi bahkan membetulkan ketika sianak salah. padahal yg begitu akan dimaknai anak sebagai penguat perilaku.
disamping itu era kita saat ini lg kekurangan pengarang lagu yang memiliki dedikasi dan penjiwaan menyeluruh pada dunia anak, baik dalam penulisan lirik maupun aransmen lagu. kayaknya kita perlu berguru tuh sama pak AT Mahmud.
belum lagi mainstream yang ada dibenak pengusaha rekaman. kayaknya kalo gak ngikutin pasar dunianya ancur kali.

Ady said...

Sya mau dukungan

Yulia Purnamawati said...

Salam kenal.....bersyukur saya kenal dengan teman baru lagi yang peduli dengan syair lagu yang dikonsumsi anak. Respon terhadap budaya anak meniru lagu dewasa sudah ribuan kali kita membaca, melihat dan mendengar dari anak-anak, guru, dan orangtua.

Alhamdulillah saya diberi potensi untuk menularkan aura positif para komposer lagu anak dengan membawakan lagu-lagu anak seperti karya Pak AT Mahmud, Ibu Sud, Pak Pranadjaja, dll di berbagai acara resmi atau non-resmi. Potensi ini tentunya sebuah "titipan" Sang Maha Pencipta untuk ditularkan ke sesama agar hidup anak cucu kita tidak terjermus ke hal-hal negatif gara-gara mengkonsumsi syair dewasa yang merusak moralnya.

Silakan gabung di group Komunitas Peduli Pembelajaran Musik dan Vokal di Facebook. Anak-anak kami mengajak siapapun untuk menyebarkan lagu anak edukatif ke seluruh pelosok Indonesia.
http://www.facebook.com/inbox/?ref=mb#/group.php?gid=82240838568&ref=ts

Yulia said...

Coba tilik:

http://kppmv.blogspot.com

Agus Waluyo said...

#Bu Yulia.. Salam kenal Bu. wah saya senang sekali bisa kenal dengan ibu, yang memiliki bakat menyanyi yang luar biasa, lebih2 pemerhati pada masalah lagu anak2 yang sudah makin buram. Selamat atas launching blognya....

Tri said...

Pak agus gimana kbrnya. Eh iya pak agus aku mau tanya no tlp pak aripin berapa? Pak agus bls smsnya ke no ini aja 085853174778 .tris.

zepe Heru Saputra. S.S said...

Saya punya koleksi lagu2 anak. Koleksi lagu anak-anak ciptaan saya, ada banyak kelebihan, yaitu:
_anak-anak bisa belajar bahasa Inggris lewat sebuah lagu.
_anak-anak bisa bermain sambil bernyanyi.
_anak-anak bisa belajar bernyanyi dan belajar notasi angka.
_belajar musik (misalnya belajar notasi angka, bisa membuat otak kiri (otak kecerdasan dan seni) lebih cepat bertumbuh.

Saya sudah membuatkan blog-nya. Di sana juga ada permainan anak, puisi anak, nasihat untuk orang tua bagi anak, media belajar bahasa inggris untuk anak, dan lain-lain.
klik saja:

http://www.lagu2anak.blogspot.com
(bilingual version)
atau

http://www.funchildsongs.blogspot.com
(full English version).

Zepe said...

He is Tono,
he is a boy...

She is Tini,
She is a girl.

They are my good frined,
and my neighbourhood....

Simpel, bermakna, mudah dipelajari, dan berbahasa inggris..

itulah ciri khas lagu-lagu anak buatan saya...

yang ada di blog saya:

http://www.lagu2anak.blogspot.com

situs lagu dan dongeng anak... (Zepe)

Agus Waluyo said...

Good Job Mas Zepe...

iis erfina said...

mengajar anak skarang lebih sulit....
semua yg mereka perlajari adlah yg mereka lihat...
terkdang ketika peljran kesenian,,anak2 diminta untuk bernyanyi mereka malah lebig senang menyanyikan lagu2 band zaman skarng,,,pdhal sehrusnya seumuran mereka hrus mengenal lagu2 anak2...
berbicra memang dak semudah praktek nya.....
setiap anak mempunyai watak,perilaku n tingkah yg berbeda2....

Post a Comment