Secangkir Kopi Penyebab Maag

Sewaktu SMP saya selalu ditemani secangkir kopi untuk belajar matapelajaran yang begitu menyenangkan, yap Matematika adalah pelajaran favorit saya. Bisa belajar sambil mendengarkan radio kalau tidak SuaraTulungagung yang kemudian berubah menjadi JayaFm dan kemudian berubah lagi menjadi radio JoshhFm kalau tidak salah, juga nguping StudioStudy di Suara Kediri Fm yang juga sudah ganti nama ataupun Radio Wijangsongko Fm.

Lengkap deh rasanya secangkir kopi plus radio membuat Matematika begitu menyenangkan. Kebiasaan tersebut berlanjut ketika SMU atau SMA. Ngopi plus mendengarkan lagu serta pelajaran Matematika yang menyenangkan. Namun sayang ternyata kebiasaan tersebut tidak bisa saya lanjutkan ketika memasuki kelas II SMA. Setiap kali minum secangkir kopi, perut saya bermasalah. Semalaman tidak bisa tidur karena kembung yang terus menerus, bahkan kadang panas tubuhpun meningkat secara tidak wajar, namun kemudian perut saya bermasalah dan berjalan sekitar 1 bulan. Jadi selama satu bulan itu kalau malam kondisi badan turun drastis, perut perih, mual, mules, kembung, dan suhu badan meningkat, tetapi kalau siang hari karena cuaca panas kondisi badan normal lagi dan seperti tidak sakit apa-apa, hanya sesekali saja drop. Jadi kalau malam hari saya mencoba menggenggam tangan tidak kuat, tetapi kalau pagi hari kuat menggenggam tangan. Untungnya waktu itu sudah memasuki libur kenaikan kelas atau libur satu bulan penuh. Jadi satu bulan tersebut saya buat istirahat total. Oleh dokter divonis terkena Maag.

Berbagai obat saya coba tetapi hasilnya nihil. Hingga ketika saya terbaring sakit saya iseng-iseng baca cerita-cerita yang ada di buku pelajaran bahasa Indonesia, dan di dalam buku tersebut ada salah satu artikel Manfaat Kunyit yang ternyata jika diminum secara teratur mampu menyembuhkan penyakit maag. Pertamanya saya mesti menambahkan madu untuk minum perasan kunyit yang pahit tersebut. Kalau tidak salah satu ruas kunyit sebesar ibu jari saya parut dan saya peras dengan air matang hingga 3/4 gelas kecil atau kadang satu gelas kecil kemudian saya tambahkan madu dan saya minum. Untuk selanjutnya karena sudah tersbiasa maka hasil perasan kunyit tersebut langsung saya minum tanpa memberikan madu ataupun gula. Saking seringnya bikin perasan kunyit sampai tangan saya warnanya kuning-kuning semua.

Alhamdulillah memasuki bulan kedua konidisi saya sudah normal kemali, walaupun kalau terkena kopi ataupun makanan yang terbuat dari ketan kondisi saya bisa kembali seperti sebelumnya. Duh jadi wassalam deh yang namanya wingko babat hehehe... Makanya kalau bertamu ke rumah teman ataupun family saya tolak dengan halus kopi yang demikian menggoda itu. Memasuki bangku kuliah saya tidak pernah mencicipi kopi lagi. Nggak berani bener saya. Semester 2 saya pernah nyoba minum kopi, langsung semalam kondisi saya turun drastis dan tidak bisa tidur. Suhu bandan memanas, kepala pening dan perut kembung sakit luar biasa, maka yang kulakukan tinggal istirahat dan minum perasan kunyit maka kondisi saya akan stabil lagi, sejak saat itu saya kapok bener minum kopi dan tidak akan mengulangi lagi. Ampunnn..., kalau orang jawa bilang kapok lombok hehehe... atau sudah kapok tapi nyoba lagi.

Semester 5 lain lagi ceritanya, pergi ke rumah teman di kasih capucino, waktu aku tanya temenku katanya Kapucino itu minuman yang nikmat gak ada duanya. Aku diminta minum saja karena rasanya nikmat tiada taranya. Minuman baru itupun segera aku cicipi sedikit dan rasanya memang enak, semriwing, lantas sambil ngobrol-ngobrol habis juga Capuchino tersebut. Namun eh namun, setiba dirumah perut saya langsung menunjukkan gejala yang kurang wajar. Mual, mules, perih, dan biasa suhu badan meningkat, kepalapun pening. Karena tinggal sendirian maka sayapun harus mengkompress sendiri, dan saya mesti istirahat sekitar 3 hari untuk memulihkan kondisi. Wah kurang ajar minuman apa ya capucino itu? Setelah agak lumayan saya tanyakan pada teman saya yang ternyata Itu adalah Kopi Kapucino. Ya ampun..... Sejak saat itu atau tahun 2001-an sudah say goodbay dengan kopi. Nggak bakalan deh.

Tahun 2008 ini saya kembali menghadapi dilema, mudah ngantuk dan capek kalau bekerja. Sebentar-sebentar capek dan ngantuk. Atas saran Mas Edy saya diminta minum kopi saja. Duh minum kopi.. padahal sudah 7 tahun saya tidak pernah mencicipi kopi lagi. Coba sajalah, kata kakakku itu. Hmm Bismillah deh, saya coba ikuti sarannya tersebut. Kalau kondisi drop ya kurang mujur saja deh. Saya ambil sedikit saja kopinya supaya kalau terjadi efek negatif tidak seberapa berdampak. Sehabis minum perut saya agak tidak enak, tetapi Subhanalloh mata saya jadi tidak ngantuk lagi, dan rasa capek-capek hilang. Besukknya saya nyoba lagi, dan alhamdulillah tidak terjadi apa-apa dengan perut saya, sekarang enak bisa minun kopi lagi, bisa kerja lagi.... Welcome Secangkir Kopi.