Penipuanpun Masuk Desa.

on Wednesday, March 14, 2012
Minggu kemarin terjadi penipuan dan menimpa tetangga sebelah rumah saya. Ceritanya sore hari tetangga saya yang mebuka warung kecil-kecilan ini kedatangan tamu untuk membeli makanan. Ketika melihat jalannya penjual warung itu agak tersendat-sendat, bertanyalah pembeli ini,
"Lho bu, kenapa jalannya kok begitu ?"
"Ini lo mas, sudah lama kaki saya terkena nyeri dan linu"
"Oh, ibu saya dulu juga pernah mengalami hal seperti itu, tetapi sudah sembuh setelah saya obati.

Tertarik dengan perkataan anak muda tadi, si ibu penjual mulai penasaran.
"Bagiamana caranya mas?"
"Begini bu, coba ibu meludah di bungkusan kertas ini."

Si ibu diminta meludah di kertas yang dibawa anak muda itu dan ketika air ludah mengenai kertas yang dibawa, seketika itu ludahnya berwarna merah. Si ibu tetangga saya inipun agak panik, karena dipikir ludahnya berdarah.

"Nah ini loh bu, ludahnya berwarna merah, Mari bu saya obati, nanti pasti sembuh."

Ternyata menurut anak muda seperti yang dituturkan ibu penjual nasi itu caranya gampang, tinggal mengambil segelas air kemudian di doa'i, dan si anak minta anting-anting si ibu untuk dicelupkan ke dalam segelas air sebagai syarat. Bahkan dia minta kalung serta cincin agar lebih manjur obatnya, tapi sama si Ibu untungnya di tolak.

"Kalau hanya sarat saja aku pikir anting-anting sudah cukup, jadi tidak perlu cincin dan kalung, karena kalung ini pemberian anak saya."
"Ya sudah bu tidak apa-apa.

Setelah meminta garam, maka dimasukkanlah air+garam+emas kedalam plastik dan dilpaisi pembungkus kain kemudian di ikat. Selanjutnya anak muda ini berpesan kepada si ibu,
"Bu tolong jangan dibuka sebelum jam 12 Malam"
Si ibu meng iyakan dan ketika jam 12 Malam baru ketahuan bahwa anting-anting yang dimasukkan sudah hilang bersama hilangnya kepercayaan bahwa minuman itu bukanlah obat, tetapi hanya akal bulus pemuda yang sore tadi bertamu di warungnya untuk mengambil anting-antingnya.

Keesokan paginya ramailah orang-orang di depan rumah saya, mereka sedang pada berbincang mengetai penipuan yang menimpa tetangga saya ditambah mengulas penipuan yang lain plus modus operandinya. Bapak saya bilang kalau beberapa bulan yang lau juga ada dua orang yang datang menawarkan jaket. Tetapi bapak saya curiga, karena yang seorang datang dengan membawa jaket sedang satu orang lain tetap dikendaraan dalam keadaan sepeda motor siap melaju. Dan di jawablah sama Bapak saya kalau beliau sudah memiliki jaket yang seperti ditawarkan.

Seorang family saya yang tinggal di kecamatan sebelah dan kebetulan sedang shilaturahmi juga menimpali kalau di daerahnya itu ada seorang pemuda juga yang membawa lari sepeda motor pacarnya, padahal mereka sudah pacaran selama 1 tahun, sehinga ketika pacarnya pinjam sepeda motor langsung diberikan dan orang itu tidak pernah kembali bersama sepeda motornya. Gila benar 1 tahun hanya untuk mengincar sepeda motor.

Sekarang ini memang lagi zaman yang aneh, mencari uang itu susah tetapi membelanjakannya mudah. Taruhlah uang Rp. 50.000,- Di desa sangat susah mencari nominal segitu, tetapi dibelikan sedikit barang, uangnya sudah habis. Sehingga saat inilah uang benar-benar tidak ada nilainya.

Kalau saya lihat lagi kebanyakan orang lebih seneng memperkaya diri sendiri daripada berbagi, akhirnya yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin seperti lagunya Bang Roma ya hehehe... Karena perekonomian yang begitu rumit dan tidak ada juga penghasilan yang masuk, dipilihlah cara pintas dengan menipu, menjambret, menodong, dan tindakan negatif lainnya.

Akhirnya memang harus kita akui di negeri ini sangat kekurangan lapangan kerja. Kalaupun ada ide kadang modal-nya yang kurang. Mau kemana coba? Ke bank? Jaminanya Men :D, Ke Depnaker? Setahuku depnaker itu tempat ngurus surat kuning ya hehehe..
Memang kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa semua kembali kepada diri sendiri, mau berusaha atau tidak, mau mencari yang baik atau yang buruk. Dan kalau ada peluang wirausaha adalah jalan terbaik sambil berusaha menambah lapangan kerja dan merekrut mereka-mereka yang belum bekerja. Kita tidak bisa hanya mengandalkan denaker, bank, yang bisa kita andalkan adalah diri sendri dan berdoa kepada-Nya. Semoga bangsa ini cepat terbebas dari krisis.

Sumber gambar : ps8auto.com

0 comments:

Post a Comment