Mewindowskan Linux

on Sunday, June 6, 2004

Untuk pindah dari OS Windows ke Linux memang pilihan berat. Jujur saja, untuk keperluan sendiri, jika Windows serta software pendukung lainnya di jual secara manusiawi saya memilih OS Windows. Alasan saya Windows sudah sangat familiar, ibarat Alif, Ba, Ta nya Windows tau semua. Mungkin dari kebiasaan selama bertahun - tahun bekerja di Windows, sehingga jika bekerja di Linux serasa bekerja di tempat lain. Kurang nyaman begitulah ungkapan yang tepat. Kali saja lain ceritanya jika LInux adalah OS yang pertama kali saya geluti. Saat berada di Linux terasa bekerja di tempat yang aneh, fikiran saya langsung tertuju pada bentuk Lingkungan Desktopnya yang belum familier, tapi ada juga rekan saya yang tidak begitu mempedulikan bentuk desktopnya. Entah itu GNOME, KDE, XFCE, ICEwm, katanya nyaman - nyaman saja.



1. QVWM
“Mungkinkah Linux bisa dibuat seperti Windows? “ Pertanyaan inilah yang selalu saya tunggu jawabannya. Saya baru menemukan jawaban pertanyaan ini tatkala membeli manual Trustik Merdeka. Dari manualnya tertulis jika qvwm adalah desktop yang sama persis dengan Windows 9x. Namun dalam buku tersebut ditambahkan kurang lebih qvwm kurang diminati karena sudah “crasch” sama pengguna Linux sendiri ... :) . Namun saya penasaran juga. Akhirnya setelah download saya mencoba install qvwm dan sudah sukses terinstall, namun sayang waktu itu saya tidak tahu cara mengkofigurasinya maklum masih newbie banget, belum berani nyoba ngutak atik, jadi mesti sudah terinstall tetapi tidak tahu cara masuk ke lingkungan desktop qvwm. Sehingga dengan menggigit jari cuman mengetahui dari gambarnya kalau desktop qvwm persis dengan desktopnya Windows. Dalam hati cuman bisa berkata “Hmm.. memang cracsh sama penggunanya ....  :) “



2. XPde
XPde saya temukan pertama kali dari searching di Google, memang sengaja browsing mencari lingkungan desktop di linux yang mirip Windows selain qvwm XPde dibuat dengan menggunakan Kylix atau Delphinya Linux. Setalah di download langsung saya install pada Linux Mandrake 9.1, dan untunglah sukses. Tidak hanya terlihat sepintas tetapi memang sama persis dengan Windows XP dengan style Win 98. Walaupun di sana sini masih banyak kelemahan, tetapi seratus persen rekan yang berkunjung ketempat saya pasti mengatakan kalau yang saya gunakan adalah OS Windows. Saya merasa nyaman bekerja dengan XPde, ya seperti bekerja di Windows. Tombol Start Menu menyediakan menu Turn Off Komputer, Log Off, Run, Help and Support, Setting, Documents, dan Program tentunya sama dengan Start Menunya Windows.



Kelebihan XPde adalah bentuknya yang seperti Windows XP. Pada taskbar, sebelah kiri adalah tombol start dan sebelah kanannya penunjuk waktu. Bentuk desktop maupun menu - menu didalam desktop properties mencontoh habis Windows. Tersedia juga Task Manager, regedit, Control Panel, File ‘windows” Explorer, Shell yang dinamakan Command Prompt, Note Pad, dan kalkulator. Letak shortcut program bisa diakses lewat desktop ataupun dari Start Menu ->Program.



Kelemahan, walaupun XPde ini secara interface sudah persis windows, tetapi secara fungsi masih banyak kekurangannya, diantaranya banyaknya menu - menu yang belum berfungsi atau hanya sekedar pajangan. Penambahan shortcut pada Start Menu mesti dilakukan secara manual yaitu dengan membuatkan text penghubung satu persatu, belum disediakan wizard yang nyaman, akhirnya lebih asik nge-run program lewat Menu Run atau Shell. Penanganan ekstention yang masih buruk membuat saya lebih senang menggunakan file eksplorernya KDE atau konqueror ketimbang File Explorernya XPde sendiri.
Tapi kesan saya, nyaman juga bekerja dalam lingkungan desktop XPde, karena pihak XPde juga akan terus mengembangkan proyek ini. Salah satu tujuan proyek XPde adalah untuk mempermudah Newbie yang bermigrasi dari Windows.



3. KDE dengan Style XP.
KDE adalah salah satu desktop favorit saya karena kemiripannya dengan Windows lebih - lebih sejak saya mendapatkan style XP. Style XP saya dapatkan dari majalah info linux sekitar edisi november, dan telah saya install pada KDE 3.1 dengan sukses. Tetapi saya coba install pada KDE 2.1 tidak bisa berjalan. Style XP ini memang menipu, secara sepintas mirip Windows XP karena Title Bar dan Taskbarnya yang cembung alias mblenduk - mlenduk… :) dan berwarna biru. Bacground desktopnyapun didefault mirip planet Teletubies .. :) Sound untuk login dan logoff mirip kepunyaan Windows XP. Konqueror Web Browsernya secara sepintas mirip IE. Bahkan lebih gila lagi icon - iconnya banyak yang persis kepunyaan windows, icons XMMS berubah seperti Winamp, icons Noatun seperti Windows Media Player, dll. Lebih - lebih saat skin XMMS di ganti dengan skinnya winamp, wis serasa bekerja seperti yang dulu - dulu.



Nah kalau nuansa desktopnya sangat familier, tidak hanya OS-nya yang stabil dan aman, tetapi saya juga nyaman dan betah berlama - lama di Linux. Bagaimana, tidak ingin mencoba?



*) Tulisan ini dibuat dengan XPde Notepad pada LInux Mandrake 9.1 dengan lingkungan desktop XPde pada tanggal 06/01/04 pukul 01:39:21 dini hari.
a. XPde dan qvwm bisa ditemukan dengan searching via http://www.google.com atau http://www.search.yahoo.com, dengan kata kunci “linux: XPde” atau “linux: qvwm” tanpa tanda petik.
b. KDE dengan Style XP bisa anda temukan pada CD Info Linux edisi sekitar november atau dari http://www.kdelook.org.

1 comments:

dadan said...

bagaimana step2 cara pasang style xp di kde 3.1. thx u...

Post a Comment