Selamat untuk Persebaya

on Saturday, December 25, 2004

Sejak LIGINA I saya tak pernah absen untuk mengikuti jalannya Liga Indonesia. Dari Liga Dhunhill Indonesia yang disingkat LDI dan biasa di plesetkan dengan Liga Dagelan Indonesia karena banyaknya muatan dagelan disana. Itu adalah sepanjang pengamatan saya, LDI I adalah paling ndagel diantara LIGINA yang pernah di gelar. Bagaimana tidak? Kesuksesan skenario Maung Bandung untuk menjegal Petrokimia dalam laga final adalah sama persis dengan penjegalan salah satu klub (aku lupa namanya, MBR apa PKT atau apa ya) saat di perempempat final. Skenarionya adalah sebuah gol Jacksen di anulir karena berbau offset, dan seorang pemain di kartu merah. Hmm barangkali kalau gol dianulir lantas seorang pemain di kartu merah hanya pada pertandingan Petrokimia Putra saya masih maklum. Tetapi kejadiannya dua kasus, dan kasusnya sama persis, sehingga saya selalu ingat yang namanya Liga Dagelan Indonesia I. Hingga saat itu Petrokimia Putra mendapat gelar Juara tanpa Mahkota.



Di sini saya bukannya membenci Maung Bandung, sayapun angkat topi juga dengan perjuangan Maung Bandung karena saat LIGINA I kalau tak salah, merupakan club yang tak ada pemain asingnya sama sekali, semuanya pemain lokal dan bisa menjuari LIGINA. Tetapi saya sangat menyesalkan nonteknis - nonteknis di belakang semua itu, ya seperti itulah apa yang saya rasakan. Jual Beli Skor, mafia wasit, dan yang pasti saya tak tahu siapa yang bermain di belakang itu semua. Bisa jadi benar - benar dari club-nya dan bisa juga dari para tukang judi yang bertaruh. Semuanya bisa mungkin. Tetapi syukurlah dengan adanya program pemberantasan Mafia Wasit dewasa ini, semoga saja kejadian - kejadian seperti di LIGINA I tidak terulang lagi.



Kembali ke LIGINA X yang perhelatan besarnya, puncak diantara pertandingan yang digelar di selenggarakan di Surabaya. Bagaimana tidak, Macan Kemayoran hanya membutuhkan seri melawan Peserbaya untuk menjuarai LIGINA X tersebut, ternyata harus mengakui kehebatan penjaga gawang Hendro Kartiko, dengan sekor tipis 2-1. Pertandingan yang saya tunggu - tunggu tayangannya sejak jam 15.30 di ANTV itu harus molor 1 jam karena hujan yang demikian derasnya. Sejak menit - menit awal saya sudah optimis Peserbaya bakal memenangi pertandingan tersebut karena daya serangnya yang luar biasa, sedangkan Macan Kemayoran kebingungan untuk membagi dan membawa bola. Ujung - ujungnya 5 menit kemudian Danilo Fernando mampu mejebol gawang Persija lewat tendangan kerasnya di luar kotak penalti. Plong rasanya. Namun sejak terciptanya gol tersebut justru kondisi berbalik arah, permainan Persija patut diacungi jempol, sedangkan Persebaya tampil buruk sekali, kebingungan membawa bola dan saya jadi pesimis peserbaya bisa memenangi pertandingan ini. Ketakutan saya terbukti dengan gol bunuh diri Mat Halil pada awal - awal babak ke 2. Namun untunglah 3 menit kemudaian Luciano Saoza (enggak tau bener apa tidak nulisnya) karena pemain ini banyak dibangku cadangkan, mampu menyelamatkan muka Mat Halil dengan tandukan kepalanya, sekaligus menjadi gol penentu kemengangan peserbaya sebagai Juara LIGINA X atau sebagai pemenang Piala Presiden yang ke 2.



Dalam pertandingan kemarin Man of The Match saya berikan pada Hendro Kartiko yang harus jungkir balik untuk menyelamatkan gawangnya, sehingga walau serangan dari persija datang secara bergelombang dan bertubi - tubi mampu di tepis pejaga gawang kelahiran Banyuwangi ini. Pemain yang saya saluti adalah Danilo Fernando, karena senyumnya dalam setiap pertandingan, saya tak pernah melihat ada pemain yang selalu menebar senyum walau di jegal, menjegal, terlanggar, pokoknya senyum terus dan kemampuannya mengatur bola - bola. Sedangkan pemain yang Pemarah positip :D adalah Budi Sudarsono dari Persija. Karena membela Peserbaya banyak di bangkucadangkan akhirnya sejak di pinjam Persija hingga memengangi LIGINA berapa ya aku lupa, ia menunjukkan kelasnya bahwa dirinya tidak sepatutnya dibangku cadangkan.



Akhirnya saya mengucapkan selamat untuk Peserbaya yang sukses membawa piala Presiden ke Surabaya, atau masih bertahannya piala Presiden di Jawa Timur? Ya.. semoga kemenangan ini tidak membuat terlena dan melupakan bahwa tahun depan masih ada LIGINA XI.

0 comments:

Post a Comment