Demam SpongeBob

on Thursday, March 31, 2005

“Hai Patrick, bagaimana rasa burger ubur - ubur baru ciptaanku ini? Lezat bukan?” Dengan suaranya yang kas SpongeBob bertanya pada shohib setianya Patrick. Dengan suara yang besar Petrick menjawab, “Iya SpongeBob, lezat sekali.” Kedua sahabat baik itu selalu menghiasi ruang kaca LaTivi hampir setiap pagi, sore dan malam. Bahkan cenderung tidak jelas waktu pemutarannya.

Kapan saja seakan tidak terjadwal. Barangkali karena rating-nya sedang naik daun.



Kalau disimak cerita yang menbambil lokasi di dalam laut dan dengan alur yang sangat dipaksakan itu ternyata begitu di minati banyak kalangan. Bagimana tidak, di laut terdapat sumur, api, mobil dan dengan kelucuan - kelucuan yang sangat memaksa. Tetapi itulah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi semua kalangan penikmat film kartun. Tidak hanya anak - anak bahkan orang tuapun banyak yang menyukai tokoh “spon” yang lucu itu.



Wal hasil berbagai cindera mata mengenai SpongeBob di serbu banyak peminat, bahkan seorang kenalan kakak saya selalu kehabisan stock kaos bergambar SpongeBob karena di serbu anak - anak setiap kali dia memasarkan dagannya itu. Dan di harian - harian terkemuka mulai di pasang nama - nama perusahaan yang berhak mebuat cindera mata atas produck tersebut, dan yang membajak akan di kenai denda.



Demam SpongeBob tidak hanya sampai di situ, seorang bapak - bapakpun sampai memanggil anaknya yang lucu dengan sebutan “SpongeBob” barangkali karena saking lucunya mirip kelucuan dan kepolosan SpongeBob, padahal jika dilihat - lihat wajahnya malah mirip Patrick. :D



Boleh saya katakan bahwa SpongeBob sukses memasuki dunia anak - anak, menjadi icon yang di sukai dan digemari. Tidak kalah dengan SpongeBob, Dora The Explorer yang merupakan satu pusat Produksi film dengan SpongeBob saya rasa cukup baik untuk pendidikan anak. Bagaimana denga kita? Apa yang bisa kita perbuat untuk anak - anak kita? Mampukah kita membuat film kartun yang sangat menarik se menarik SpongeBob dan membawa fungsi edukasi semacam Dora The Explorer? Yach saya sebagai orang yang tidak seberapa “ngeh” (=ngerti, paham) dengan dunia fil kartun, hanya berharap semoga kartunis - kartunis Islam bisa meng-create icon yang sukses di masyarakat. Tidak hanya sebatas di VCD yang hanya dapat dibeli oleh yang kelebihan rejeki, tetapi juga berusaha memasukkannya ke media Televisi yang sekarang chanellnya sudah menjamur seperti radio di tempo dulu.

2 comments:

yumni said...

bukan setakat itu saja...macam computer games sekarang ni...ada ke yg ke arah islamik? yg ada heroin2 nya yang berpakaian menjolok mata...satu lagi laman2 web lucah...apa tindakan kita? astaghfirullah...baru tahu dan sedar akan kelemahan umat menangkis segala kekoyakan umat amat menyedihkan....

yusuf said...

mudah2an....
kita berdoa aja biar kartunis2 qt juga bisa maju dan merambah dunia perTV-an.
apalagi kalo liat jenis komik islami spt yg terbitan mizan itu kan sebenernya kualitasnya juga OK banget. ga kalah sama yg lain, ada humornya dan yg penting.... nilai2 islami ygbisa dipetik juga ttp ada. belumlagi novel2-nya yg byk mengandung hikmah.
semoga bisa membangkitkan karya2 yg islami yg bisa diterima semua kalangan..... =>

Post a Comment