Kaos Oblong

on Monday, January 9, 2006

Barangkali peringatan takmir salah satu masjid di Surabaya beberapa waktu yang lalu ada benarnya juga. Sebelum khutbah di mulai ada peringatan cukup keras pada semua jamaah yang akan melaksanakan sholat supaya setiap kali sholat memperhatikan pakaian yang dikenakan, karena akan sangat mengurangi kekusyukan yang bersembahyang, habis gambarnya kaos itu kan macam - macam. Kalau diamat - amati banyak juga jamaah yang mengenakan Kaos Oblong seaktu ibadah jumat.



Bapak Takmir menganjurkan bahkan melarang penggunaan kaos Oblong merek Dagadu, yaitu sebuah kaos khas produk Jogja. Bukannya Pak Tamir anti pati dengan kaos tersebut, tetapi perlu diingat bahwa Dagadu sendiri adalah umpatan yang cukup kasar, karena jika diterjemahkan dalam bahasa Jawa Timuran artinya “mohon maaf” adalah Matamu, sebuah umpatan yang kasar bukan? Lebih - lebih di pakai untuk sholat Jum’at bukankah amat sangat tidak tepat. Walaupun mungkin orang lain menilai itu seuah kreatifitas seni, tetapi kata - kata tersebut dengan alasan apapun memang sangat tidak layak untuk digunakan beribadah lebih - lebih ibadah Jumat.



Kemarin waktu sholat jamaah ashar ada juga orang tepat di depan saya menggunakan kaos Basket, yang lebih ironis lagi si pebasket di dalam kaos tersebut mengacungkan jari tengah kanan kirinya. Walaupun jari tengah jika di versikan Jawa Timuran bukanlah sebuah penghinaan tetapi pantaskah kaos semacam itu di pakai di tempat ibadah?



Ada juga kaos oblong bertuliskan Baca Gua Jitak, dan kata - kata yang lain. Tampaknya memang perlu dilihat - lihat lagi pakaiannya kalau mau sholat ke Masjid, sudah benar apa belum? Alangkah sangat tepatnya menggunakan pakaian yang sopan sehingga paling tidak cukup enak untuk dipandang.



Pernah juga ada yang menggunakan Kaos bertuliskan Makan enak di Resto… di bla.. bla.. bla.. yang semula berangkat ke Masjid tidak ingat makan wah jadi ketularan lapar, akhirnya waktu sholat yang teringat hanya makanan mlulu, Ini masjid apa restoran… nah jadi nggak kusyuk kan.... :) ada - ada saja.



Hayoo sebelum ke Masjid di lihat lagi, sudah layak apa belum pakaiannya? 

6 comments:

DP Budi S said...

Kalo dipikir bener juga…
Pas kalo mau ketemu BOSS/pejabat
atau ketemu seseorang yang disukai (atau yang lagi ditaksir… hehehe...) pakai bajunya yang rapi dan wangi. Tapi giliran Sholat, “ketemu” sang pencipta, pakai bajunya… sembarangan dan asal2an. Kalo tiba2 ditolak oleh 4JJI gimana… (mungkin 4JJI akan bilang “Sana ganti dulu bajumu… ibadahmu tidak akan Ku terima...“). Smoga ini bisa mengingatkan kita semua. Amin. (eh...piye kabare Gus? Sehat ta?) Wassalam

kank_agus said...

Alhamdulillah Mas Budi, walau masih miskin tapi sehat - sehat saja :) Kapan main ke Surabaya? Kalau ke Surabaya bawa ondel - ondel eh.. oleh - oleh yang banyak :D

subkhan khamidi said...

wah benar sekali pak, apa lagi ditempat saya (kauman parakan temanggung) yang deket masjid sering juga melihat (terutama anak2 muda) yang pek kaos seadanya (seperti kaos bertuliskan / bergambar semacam itu, kelihatan saltum/salah kostum) padahal kalo pas malam mingguan, dandananya serba matching dan harmoni, saya juga menganjurkan pada pelanggan yang memakai kaos produk "gage" terutama yang bertuliskan besar-besar ke masjid untuk sholat berjamaah (terutama sholat jum'ah) maturnuwun atas nasihat2nya, semoga kita bisa terus meningkatkan iman dan taqwa, amien...salam kenal dari temanggung.

prim said...

ya.. dilarang pakai kaos oblong, apalagi kaos bolong lebih gak boleh lagi

Agus Waluyo said...

# subkhan, salam kenal kembali, amin. sama - sama pak.
# Prim, wah kalau kaosnya g bolong bagaimana makainya. Ntar dikira karung tepung hehehe :)

hariadi said...

mnrt sy gpp, itung2 buat menguji iman kita yg melihat. yah daripada g pake baju. kasihanlah. apa gimana kalo kita belikan aj baju koko.

Post a Comment